Permainan bertahan yang dikembangkan PSPS Pekanbaru membuat Persib Bandung frustrasi sekaligus dijauhi keberuntungan. Persib takluk 0-1 karena kesalahan sendiri serta buah Askar Bertuah -–julukan PSPS-- mengembangkan skema permainan bertahan.
“Pemain mampu menjalankan instruksi dengan baik dan apa yang terjadi di lapangan sesuai harapan. Kita mengakui cukup beruntung mendapatkan hasil maksimal. Namun, kita juga mengakui Persib memang dijauhi Dewi Fortuna,” terang pelatih PSPS, Abdurahman Gurning usai pertandingan, Senin, 18 April 2011.
Mantan pelatih Persitara Jakarta Utara tersebut memang layak bersyukur sebab seluruh peluang yang diperoleh tuan rumah tak satu pun mampu menjebol gawang Fance Haryanto yang tampil baik. Gurning mengakui banyak belajar setelah kekalahan 2-4 PSPS dari Arema FC, Jumat lalu. Dengan mengubah permainan menjadi lebih bertahan, PSPS terbukti mampu meraih hasil lebih maksimal.
“Kita bermain lebih tertutup dan mencoba untuk tidak banyak memberikan ruang kepada pemain Persib, termasuk kesempatan dari bola-bola mati. Sebab, kita menyadari Persib memiliki (Miljan) Radovic yang sangat baik dalam mengeksekusi bola-bola mati,” terang Gurning.
Sementara itu, pelatih Persib, Daniel Roekito menyalahkan para pemainnya yang tak cukup cermat membaca skema permainan yang dikembangkan lawan. “Inilah sepakbola, kadang menang kadang kalah. Kami terlalu takut dan ragu-ragu menyerang. Padahal, kesempatan selalu terbuka karena lawan cenderung fokus bertahan,” ucap Daniel.
Soal gol yang bersarang ke gawang Persib, Daniel menyatakan cukup menyayangkan. “Golnya tidak perlu terjadi. Kami pun selayaknya tidak perlu mengalami kekalahan karena permainan sebenarnya cenderung berimbang, cuma PSPS sangat baik dalam bertahan. Mereka sangat fokus dan selalu retreat (mundur) saat ditekan,” tegas Daniel. Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar